Tugas Akhir D3 Farmasi

IDENTIFIKASI PEMASTIAN SIMPLISIA NIGELLAE SATIVAE SEMEN (Nigella sativa L.) DENGAN METODE REAKSI WARNA

XML

Share :
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

---

Penggunaan tanaman obat sebagai obat sangat tinggi peminatnya sekarang ini. Hal ini karena kecenderungan pola hidup kembali ke alam (back to nature) dan efek samping obat bahan alam yang sangat jarang terjadi. Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah jinten hitam (Nigella sativa L.) dari suku Ranunculaceae. Dari berbagai penelitian, jinten hitam tidak hanya terbukti berfungsi sebagai obat penyembuh, tetapi juga mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung sistem kekebalan tubuh manusia, termasuk yang dapat menyembuhkan kanker. Selain itu, jinten hitam memiliki kandungan kimia berupa lemak dan minyak nabati (35%), karbohidrat (32%), protein (21%), air (5%), saponin, nigellin dan kandungan lainnya (7%). Penelitian lain menyebutkan bahwa biji jinten hitam mengandung kristal nigelon dan arganin, protein dan karbohidrat. Selain itu juga mengandung bermacam-macam mineral, seperti: kalsium, sodium, potasium, magnesium, selenium, zat besi, serta vitamin A, B1, B2, B6, C, E dan niasin. Kemungkinan pemalsuan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari herbal ini oleh produsen sangat besar mengingat tingginya permintaan dan minat dari penggunaan jinten hitam ini. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keaslian produk herbal jinten hitam yang beredar di wilayah Purwakarta. Penelitian menggunakan beberapa pereaksi diantaranya asam sulfat P, asam klorida pekat P, larutan natium hidroksida P 5% b/v, larutan kalium hidroksida P 5% b/v, amoniak (25%) P, larutan kalium yodida 6% b/v, dan larutan besi(III) klorida P 5% b/v. Hasil reaksi akan membentuk warna yang dapat dianalisis dengan membandingkan hasil warna yang terbentuk berdasarkan litelatur. Dari hasil perbandingan dengan litelatur dapat disimpulkan bahwa uji terhadap blanko dan tiga sampel ada perbedaan hasil warna dengan litelatur Materia Medika Indonesia (MMI) yang kemungkinan dikarenakan sifat oksidator kuat dari asam sulfat. Walaupun demikian didapatkan warna yang sama antara sampel dengan blanko, sehingga disimpulkan bahwa warna yang terbentuk dari sampel yang diuji dinyatakan sama dengan litelatur dan seluruh sampel dinyatakan asli.